Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini Bagi Para Penulis Pemula
7 Kesalahan Fatal Bagi Para Penulis Pemula. Menulis merupakan aktivitas yang mensinergikan antara aktivitas otak dan tulisan. Menulis bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang amat membosankan. Berkutat pada buku-buku bacaan dan referensi bacaan serupa lainnya. Namun, bagi sebagian orang yang suka menulis hal ini merupakan gairah yang mesti dikembangkan. Ketika menulis telah menjadi passion, maka meskipun menulis berjam-jam rasanya seperti waktu yang 24 jam ini terasa kurang. Saking asyiknya menulis waktu pun menjadi terasa kurang. Menulis merupakan sebuah kegiatan yang positif untuk dapat menyampaikan pesan kepada orang lain. Dan menulis merupakan warisan bagi generasi mendatang. Melalui tulisan kita bebas mengekspresikan apapun dalam pikiran kita ke dalam tulisan tanpa adanya tekanan dari luar. Kita bebas
menulis apa saja yang ada dalam otak kita. Akan tetapi menulis tidak
akan terwujud jika referensi bacaan Anda minim. Biasanya ada orang yang
pintar bicara tapi tidak pintar menulis. Begitu juga sebaliknya. Tapi
ada juga yang bisa kedua-duanya. Akan tetapi menulis bukan hanya
dibutuhkan sumber bacaan yang banyak tetapi juga dibutuhkan ilmu dalam
menulis. Karena masih banyak para penulis pemula sering melakukan
kesalahan-kesalahan fatal ketika menulis. Jika Anda ingin menjadi
penulis hebat, maka Anda harus menjadi pembaca yang hebat dan juga tahu
ilmunya menulis. Tanpa berpanjang lebar lagi, penulis akan menjelaskan
tentang 7 Kesalahan Fatal Para Penulis Pemula:
1. Perbanyaklah Membaca Buku
Menulis sama halnya dengan makan. Loh, kok menulis disamakan dengan makan. Emangnya tulisan bisa dimakan. Sabar, sabar, jangan protes dulu, simak dulu penjelsan saya selanjutnya. Maksudnya menulis itu sama halnya dengan makan adalah ketika kita makan nanti kita akan mengeluarkan kotoran dari hasil pencernaan makanan kita. Maaf, ini memang agak sedikit jorok. Begitu juga sebaliknya ketika kita membaca secara tidak langsung kita banyak memakan bahan bacaan yang secara otomatis tersimpan di memori otak kita. Bener bukan? Nah, ketika bahan bacaan telah tersimpan dalam memori otak (sebaiknya simpan memori di otak kanan) maka nantinya Anda akan mengelurkan bacaan tersebut dalam sebuah tulisan. Nah, inilah yang dinamakan "Teori Berak". Jadi, tidak mungkin Anda dapat menulis pada saat otak Anda kosong akan bahan bacaan, bisa-bisa kalau dipaksa otak Anda bisa keram dan meledak nantinya. hehehehe. Jadi jika Anda ingin menulis maka Anda harus banyak memakan referensi bacaan. Habis membaca terbitlah tulisan :-)
2. Buatlah Outline atau Mind Map Kerangka Tulisan sebelum Menulis
Seberapa pentingkah kegunaan outline atau mind map kerangka tulisan ketika Anda menulis? Amat sangat penting. Ketika Anda menulis dengan menggunakan outline dengan menulis tanpa menggunakan outline jelas amat jauh perbedaannya. Menulis dengan menggunakan bantuan outline tulisan justru akan lebih mempermudah Anda dalam menulis. Outline tulisan berfungsi agar ketika Anda menulis, tulisan Anda akan sesuai dengan isi yang akan Anda sampaikan dalam tulisan. Sehingga tulisan Anda tidak jauh keluar dari zona tulisan yang Anda inginkan. Bebeda jika Anda menulis tanpa panduan outline, tulisan Anda bisa jadi jauh melebar dan keluar dari inti tulisan Anda sesungguhnya. Jadi, ketika Anda ingin menulis terlebih dahulu Anda menyusun kerangka berpikir Anda dalam sebuah outline atau maind map. Sehingga tulisan yang berkualitas dapat Anda hadirkan.
3. Menulislah Sekarang Juga Jangan Menunda-Nunda
Menulislah dengan menulis Anda akan hidup selamanya dalam tulisan Anda. Menulis adalah kegiatan mulia. Kenapa mulia? Karen dengan menulis tulisan yang bermanfaat kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Menulislah sekarang juga jangan menunda-nundanya. Sebab, ide yang ada dalam pikiran Anda jika tidak segera Anda tuliskan agar menguap seperti gas dalam botol ketika tutupnya dilepas dan kemudian menghilang. Dengan menulis kita bisa secara otomatis saling berbagi ilmu dan informasi pada orang lain. Hal ini bisa menjadi amal jariyah loh buat Anda. Selain sebagai tabungan amal juga dengan menulis Anda bisa jadi kaya raya. Misalnya, menulis buku hingga best seller, menulis artikel di blog, dan sebagainya.
4. Menulis Sambil Mengedit Haram!
Dalam ilmu tulis-menulis, menulis sambil mengedit itu hukumnya haram. Kenapa bisa seperti itu? Karena ketika Anda menulis sambil mengedit, maka tulisan Anda tidak akan bisa berkembang dan selesai. Sebab, Anda hanya berkutat pada objek itu-itu saja. Bahkan setahun pun Anda menulis tidak akan bisa selesai dengan baik dan sempurna. Jadi, apa yang harus Anda lakukan ketika menulis? Kuncinya adalah tulis saja apa yang ada di otak Anda tanpa pikir-pikir lagi. Pokoknya tulis dan keluarkan seluruh isi otak Anda. Dan jangan menghiraukan baik atau buruknya tulisan Anda. Setelah semuanya telah selesai Anda kerjakan barulah kemudian Anda edit kembali.
5. Pintar-pintarlah Menjaring Ide
Kebanyakan penulis pemula maupun senior, permasalahan yang paling sering muncul adalah kesulitan menjaring ide. Ide terkadang bisa muncul kapan saja. Ketika ide Anda banyak bermunculan, segeralah Anda mencatatnya dalam buku saku catatan Anda. Atau jika tidak mau repot Anda bisa mencatatnya di handphone Anda. Simple bukan? Nah, masalah menjaring ide terkadang gampang-gampang susah. Tapi, Anda jangan khawatir. Saya ada tips untuk Anda bagaimana cara menjaring ide. Caranya adalah carilah ide di lingkungan sekitar Anda dengan pola pertanyaan berupa 5 W + H (What, Who, Why, When, Where dan How). Sehingga dengan menggunakan langkah di atas maka Anda akan lebih mudah menjaring ide. Misalnya, di samping Anda ada tas, tas ini bisa Anda kembangkan menjadi sebuah tulisan dengan pertanyaan di atas. Atau Anda bisa menjaring ide dengan cara lain yaitu carilah buku yang lagi banyak diburu oleh para pecinta buku dan terapkan model ATM (amati, tiru, dan modifikasi).
6. Tentukan Target Penyelesaian Tulisan Anda
Ketika Anda menulis, Anda hendaknya menentukan target tulisan Anda. Dengan adanya target akan mempermudah dan mempercepat proses penulisan Anda. Misalnya, Anda menerapkan target satu hari satu halaman, jika tiga puluh hari berarti ada tiga puluh halaman. Atau satu hari dua halaman jika tiga puluh hari sudah enam puluh halaman. Nah, ketika enam puluh halaman ini sudah bisa menjadi buku. Atau juga ketika Anda ingin menulis artikel tentang 7 Keistimewaan Kota Tarakan. Tulisan ini juga perlu akan target dan outline jangan sampai tulisan artikel Anda tidak orisinil atau mengkopi paste dari tulisan orang lain. Hal ini merupakan sebuah plagiat atau bahasa kasarnya pencurian terhadap karya cipta. Dan Anda bisa dikenakan hukuman berdasarkan undang-undang lho. Boleh Anda mengambil tulisan orang lain tapi ada unsur modifikasi dalam tulisan itu. Sehingga tulisa itu tidak terkesan plagiat yang bisa merugikan orang lain.
7. Ketika Tulisan Anda Selesai Refreshing-lah
Nah,, kesalahan terakhir yang biasanya dilakukan oleh penulis pemula adalah ketika ia selesai menulis, ia langsung membaca ulang dan mengedit tulisannya. Hal ini tidak akan berhasil, karena ketika Anda menulis Anda telah mengalami proses berpikir yang panjang yang menyebabkan otak Anda keram dan lelah. Sehingga ketika Anda mengedit ulang tulisan Anda maka tulisan Anda akan semakin ngawur dan tak memiliki ruh. Jadi, jika Anda telah selesai dari aktivitas menulis, maka tutuplah laptop atau nootbook Anda. Pergilah refreshing untuk menghirup udara segar dan mengusir kepenatan. Keesokan harinya ketika Anda telah cukup segar kembali barulah Anda edit ulang tulisan Anda. Pasti hasil editan Anda akan lebih berisi dan lebih mengena. Sehingga tulisan yang berkualitas dapat Anda ciptakan.
Itulah selayang pandang mengenai 7 Kesalahan Fatal Bagi Para Penulis Pemula. Semoga bermanfaat bagi Anda dan bisa menjadi rujukan Anda dalam menulis buku, novel, cerpen, artikel, essai, dan lain sebagainya.