Inilah Alasan dan Penjelasan Mengapa Islam Melarang Makan, Minum, dan Kencing Berdiri
Inilah Alasan dan Penjelasan Mengapa Islam Melarang Makan, Minum, dan Kencing Berdiri - Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin. Islam merupakan agama yang universal dan mampu masuk dalam semua lini kehidupan. Kehidupan zaman saat ini telah memaksa setiap orang untuk dapat melakukan segala sesuatu secara instan atau cepat tanpa mengetahui adab dan norma yang sesuai dengan syariat. Padahal, aktivitas yang kita lakukan adalah sunnahtullah (sesuai dengan kodra dan fitrah-Nya). Pastinya Anda sering melihat dan menyaksikan perihal yang sering dilakukan oleh seseorang baik secara sadar atau pun tidak sadar. Dan perkara ini jika diremehkan akan berakibat fatal pada diri kita sendiri.
Beberapa perilaku ini amat dibenci oleh Allah Swt dan Rasul-Nya. Perilaku atau kebiasaan ini boleh jadi sudah menimpa diri kita sendiri tanpa kita sadari. Dan kita pun tak meyadari berapa besar dampak dari perbuatan itu jika kita melakukannya secara terus menerus. Perbuatan tersebut adalah perbuatan yang berkaitan tentang adab dalam makan dan minum serta buang air kecing (kencing) dengan berdiri. Inilah Alasan Mengapa Islam Melarang Makan, Minum, dan Kencing Berdiri.
Larangan Makan dan Minum dengan Berdiri
Tentunya masalah yang satu ini bukan lagi menjadi rahasia umum, akan tetapi perbuatan makan dan minum secara berdiri ini sudanh menjadi life style bagi masyarakat. Hal ini bisa kita lihat pada acara pesta pernikahan dan ulang tahun. Di mana kebanyakan orang lebih senang memilih makan dan minum sambil berdiri ketimbang duduk. Padahal, kursi yang disediakan oleh panitia acara amatlah banyak, namun mereka tetap memilih makan dan minum dengan berdiri.
Menurut pandangan Islam, makan dan minum sambil berdiri itu tidak boleh dilakukan. Karena dalam Islam ada adab dan etika ketika kita hendak makan dan minum. Intinya menyangkut masalah akhlak. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah Saw, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)
Makan dan minum merupakan aktivitas sehari-hari yang kita lakukan untuk menopang kehidupan kita di dunia ini. Dewasa ini, makan dan minum bukan lagi menjadi hal yang istimewa. Namun seiring perkembangan zaman yang semakin berkembang cepat, budaya-budaya buruk kini telah menggerogoti masyarakat khususnya bagian timur. Yang mana mayoritas penduduk muslimnya terbesar nomor dua setelah Arab Saudi.
Makan dan minum sambil berdiri bahkan berjalan dan berlari sudah menjadi hal yang lumran dan biasa-biasa saja. Ada beberapa adab makan dan minum yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw
1. Meniatkan minum hanya semata-mata untuk meraih ridha Allah Swt.
2. Memulai minum dengan Membaca basmalah
3. Minum dengan menggunakan tangan kanan
4. Tidak bernafas dan meniup air ketika panas
5. Tidak boleh meminum air langsung dari ceret atau teko
6. Minum dengan posisi duduk
7. Mensyukuri nikmat makan dan minum serta tidak mencelanya.
Memang kelihatannya larangan ini seakan-akan hanya menjadi pepesan kosong belaka bagi mereka yang tidak mengindahkan perintah makan dan minum dengan cara duduk. Aakan tetapi, hal ini kemudian dipertegas lagi oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya yang berbunyi, "Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan." (HR. Muslim). Kemudian dari Anas dan Qatadah, dari Rasulullah Saw, "Sesungguhnya Rasulullah melarang seseorang minum sambil berdiri." Qatadah berkata, "Bagaimana dengan makan?" Beliau menjawab, "Itu lebih buruk lagi." (HR. Muslim dan Turmudzi)
Rasulullah Saw telah terbiasa dengan berbagai adab dalam setiap aktivitasnya sehari-hari. Bahkan kebiasan adab yang telah Rasulullah Saw lakukan ketika makan dan minum sambil duduk dan tidak berdiri itu sudah diteliiti oleh para peneliti yang ahli di bidangnya masing-masing tentang larangan mengapa Rasulullah melarang keras bagi orang muslim makan dan minum dengan berdiri, dan apa dampaknya?"
Dari segi medis, jika kita makan dan minum sambil berdiri, maka tidak bisa memberikan kesegaran bagi tubuh secara optimal. Karena air yang kita minum akan turun dengan cepatnya pada tubuh bagian bawah. Sedangkan air yang dikonsumsi seharusnya ditampung dulu di dalam lambung. Di lambung kemudian air tersebut akan melakukan proses penyaringan oleh sfringer. Sfriger adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka sehingga air kemih bisa lewat dan menuutup. Dan hanya dibuka ketika kita makan dan minum dalam kondisi duduk. Seharusnya seluruh air yang kita minum akan disalurkan pada bagian-bagian penyaringan yang berada di ginjal. Akan tetapi, jikalau kita minum sambil berdiri, air yang kita minum akan masuk tanpa melalui proses penyaringandan akan menuju kandung kemih, kemudian akan terjadi pengendapan di saluran ureter. Akibatnya banyak limbah-limbah yang yang menyebabkan terjadinya penyakit kristal ginjal. Peyakit kristal ginjal ini adalah salah satu penyakit berbahaya.
Buang Air Kecil bagi Pria dengan Berdiri Berbahaya
Buang air kecil atau kencing merupakan suatu aktivitas yang sering kita lakukan. Aktivitas ini hampit tiap jam kita lakukan. Setiap manusia melakukan ini untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh (kotoran dalam tubuh). Rasulullah Saw juga melarang secara tegas perihal kencing sambil berdiri ini. Sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu anha, "Siapa bilang Rasulullah kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri."
Secara medis kencing sambil berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu. Hal ini juga yang menyebabkan melemahnya syahwat bagi sebagian besar pria. Ketika kencing berdiri posisi buah zakar dalam kondisi terjepit. Beda halnya jikalau kencing dalam posis jongkok, maka paha merenggang dan buah zakar tidak terjepit dan air seni akan mengalir lancar tanpa sisa. Akan tetapi jikalau kita kencing sambil bersiri bisa jadi air seni masih ada tersisa dalam saluran kencing yang dapat menyebabkan najis.
Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda, yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra., ia berkata: "Rasulullah Saw pernah melewati dua buah kuburan, lalu ia bersabda, Ingat, sesungguhnya kedua mayit ini sedang disiksa, karena dahulu suka mengadu domba, sedangkan yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Lalu beliau meminta pelepah daun kurma, dan dipotongnya menjadi dua, kemudian beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan lainnya seraya bersabda, "Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya selama belum kering." (HR. Muslim).
Rasulullah Saw bersabda, " Hati-hatilah dalam masalah kencing, karena kebanyakan siksa kubur dikarenakan tidak berhati-hati dalam kencing." (HR. Muslim).
Baca juga: Tips Agar Sholat Khusyuk
Inilah Alasan Mengapa Islam Melarang Makan, Minum, dan Kencing Berdiri. Semoga bisa membawa manfaat buat Anda. Dan bisa menjadi pengetahuan ilmu baru dalam menjaga setiap aktivitas kita dengan adab dan etika dalam makan, minum, dan kencing, serta adab-adab lainnya sesuai dengan syariat.