Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah Dalam Negeri & Luar Negeri
Saya mau bahas tentang cara mendapatkan beasiswa kuliah dalam negeri maupun beasiswa kuliah luar negeri.
Ada 8 hal persiapan agar mendapatkan beasiswa kuliah, baik itu S1, S2 maupun S3.
Artikel ini bersumber dari Youtube Budi Waluyo yang kuliah S3 di University of Leicester Inggris dengan beasiswa LPDP.
Sehingga, tips mendapatkan beasiswa berdasarkan pengalaman Budi Waluyo. Bahkan, beliau ini mendapat beasiswa sejak sekolah SMP, SMA, kemudian S1, S2 sampai dengan S3.
1 - Awali dengan Persiapan
Hal pertama yang harus kamu lakukan supaya kamu bisa dapat beasiswa adalah persiapan yang matang.
Persiapan ini tidak hanya terkait dengan beasiswa yang mau kamu daftar ya tapi juga hal-hal yang secara tidak langsung. Misalnya, berkaitan dengan hal administrasi atau dokumen pendukung.
Misalnya untuk kamu yang mau kuliah di dalam negeri, kamu sangat butuh yang namanya KTP elektronik atau e-KTP. Nanti kamu ngurus surat kesehatan, kamu ngurus SKCK dan sebagainya, kamu akan butuh KTP elektronik.
Pada persyaratan beasiswa luar negeri memang nggak ditulis bahwa untuk mendaftar beasiswa ini kamu harus punya paspor. Secara logika, kalau mau kuliah luar negeri ya semestinya punya paspor, kan?
Bagi yang belum punya dan punya niat untuk kuliah di luar negeri, segera bikin paspor. Urusan ini jangan dianggap sepele, supaya nanti kamu enggak kewalahan pada saat mengikuti proses seleksi beasiswa, urusan-urusan ini sudah beres.
Persiapan Mental
Persiapan lainnya yang juga penting adalah persiapan mental. Jadi seleksi beasiswa itu bukan cuma masalah akademik. Kamu harus perhatikan kondisi yang ada di dalam diri kamu sendiri.
Siapkan mental yang kuat karena proses seleksi beasiswa itu nggak sebentar. Prosesnya kadang terasa panjang, ribet dan khas birokrasi Indonesia. Tahan, tahan, ingat karena untuk mendapatkan sesuatu yang GRATIS butuh pengorbanan di awal.
Bisa makan waktu yang panjang, tiga bulan 6 bulan, bahkan ada yang sampai satu tahun. kamu siapkan semua hal yang terbaik supaya bisa lulus beasiswa kuliah.
Siap Menerima Hasil
Kamu juga harus siap-siap untuk gagal, siap-siap untuk kecewa. Apalagi kalau kamu ternyata gagalnya di tahap-tahap akhir, seleksi-seleksi akhir, dan satu hal lagi kalau kamu mendaftar beasiswa ke lembaga pemberi beasiswa yang bukan kampus, maka kamu harus melakukan dua kali proses, yaitu proses pendaftaran beasiswa dan proses pendaftaran kampus jadi ini dua hal yang berbeda.
Beasiswa punya syarat sendiri, kampus punya syarat sendiri. beasiswa punya urut-urutan sendiri, kampus juga punya tahapan-tahapan sendiri. Kamu harus siap menjalani dua proses ini secara berurutan maupun secara bersamaan.
2 - Kemampuan Bahasa Inggris
Selanjutnya, untuk mendapatkan beasiswa kuliah baik dalam negeri maupun luar negeri, yaitu kemampuan bahasa Inggris. Beberapa beasiswa kuliah dalam negeri juga meminta bukti kemampuan bahasa Inggris juga, lho.
Syarat kemampuan bahasa Inggris itu akan diminta baik itu kamu kuliah mau pakai beasiswa maupun nggak pakai beasiswa. Ada yang diminta diawal, dalam arti saat kamu mendaftar harus sudah men-submit persyaratan bahasa Inggris.
ada juga yang diminta di akhir, kamu bisa lulus kuliah kalau sudah memenuhi persyaratan bahasa Inggris sekian dan sekian. makanya mau dipenuhi di awal maupun di akhir itu sama aja, kamu tetep aja ujung-ujungnya harus menguasai bahasa asing terutama bahasa Inggris.
Setiap beasiswa dan setiap kampus punya persyaratan yang berbeda. Berapa skor bahasa Inggris yang diminta, jadi kamu perlu mengukur kemampuan. berapa yang kamu bisa dan berapa yang bisa kamu kejar.
Bahasa Inggris Penting tapi Pendukung
Terkait dengan kemampuan bahasa Inggris ini, kalau memang bukan ahlinya bahasa Inggris, kamu tidak menekuni bahasa Inggris, bukan guru/dosen bahasa Inggris, atau kuliahnya juga nggak ada hubungannya dengan bahasa Inggris, maka untuk menyiapkan kemampuan bahasa Inggris ini kamu pelajari secukupnya aja.
kamu nggak perlu jadi expert bahasa Inggris untuk bisa kuliah di luar negeri. demikian juga untuk kuliah di dalam negeri atau di Indonesia. yang penting syaratnya bisa dipenuhi, kamu gak perlu susah payah mencari skor yang tinggi untuk bahasa Inggris ini.
targetkan aja score yang diminta oleh kampus maupun oleh beasiswa. itu sudah cukup. Dari pengalaman saya dengan bahasa Inggris yang pas-pasan saya bisa kuliah di Inggris dan bisa bertahan sampai sekarang.
Jadi fokuslah membangun kemampuan pada bidang yang kamu tekuni sesuai bidang studi kuliah.
Adapun kemampuan bahasa Inggris itu hanya sebagai pendukung. Percayalah nanti kalau kamu sudah di luar negeri, itu kuping kamu akan berubah dengan sendirinya. Kalau kita setiap hari mendengarkan bahasa Inggris, pasti akan bisa dengan sendirinya.
3 - Membuat Essay Beasiswa Kuliah
beasiswa apapun yang kamu ambil umumnya mereka akan minta kamu bikin essay. ada yang namanya essay, ada yang namanya proposal studi, ada yang namanya rencana studi, dan segala macam-macam sebutnya.
Intinya adalah essay-essay ini menjadi salah satu poin yang paling penting pada saat kamu mendaftar beasiswa.
karena di dalam essay itulah kamu nanti akan menuliskan:
- kenapa kamu mendaftar beasiswa
- program apa yang kamu ambil
- menceritakan kesuksesan yang pernah kamu raih
- kontribusi yang kamu berikan
- kegiatan apa yang selama ini kamu kerjakan yang kira-kira berguna buat orang banyak, dan sebagainya.
Kenapa harus segera menulis essay beasiswa?
Karena yang namanya menulis essay beasiswaitu nggak bisa sebentar.
kamu perlu proses untuk merancang, untuk membuat draft, untuk membuat struktur. kemudian menulis, mencari Angle yang terbaik, mencari kata-kata yang bagus, dan kamu juga perlu waktu untuk mengedit.
kamu perlu waktu untuk merevisi mana bagian-bagian yang kira-kira sudah pas, dan mana bagian yang belum pas. essay beasiswa umumnya nanti akan menjadi bahan pada saat kamu lulus wawancara. jadi meskipun kamu submit-nya pada saat seleksi administrasi. Namun, essay itu nanti terutama akan digunakan pada saat kamu wawancara.
Jadi sayang banget kalau kamu sudah lulus administrasi, tapi nulis essaynya asal-asalan. karena nanti pada saat wawancara, ya essay kamu itulah yang akan jadi bahan utama untuk wawancara. jadi jangan cuman mengejar persyaratan administrasi. Buatlah essay semenarik mungkin, bukan essay-nya sekedar ada.
Ini juga akan menyampung pada saat wawancara. karena kamu tidak bisa menunjukkan sesuatu yang bisa kamu jual pada saat wawancara.
4- Membuat motivation letter
namanya bisa beda-beda, ada yang menyebutnya motivation letter, ada yang bilang personal statement, ada yang bilang letter of intent, segala macam. intinya adalah sama surat motivasi beasiswa.
Motivation letter ini intinya adalah dua hal, yang pertama adalah apa motivasi kamu mendaftar beasiswa dan yang kedua adalah mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa itu.
jadi di dalam motivation letter itu kamu harus bisa jelaskan dua hal tadi. Uraikan dengan jelas apa motivasi atau tujuan kamu mendaftar beasiswa dan apa pertimbangannya kamu layak menjadi penerima beasiswa.
mirip dengan menulis essay, yang namanya menulis motivation letter itu juga nggak bisa sebentar. apalagi kalau beasiswa yang kamu daftar itu mensyaratkan maksimum jumlah kata atau halaman untuk essay maupun motivation letter.
semakin sedikit jumlah kata yang diminta, maka akan semakin sulit kita menulisnya. Percayalah yang namanya menulis sedikit itu akan lebih susah daripada menulis banyak. kalau nulis banyak, kita bisa menulis apapun sesuai dengan kemauan kita.
tapi kalau jumlah karakter, jumlah kata, atau jumlah halamannya dibatasi, kita harus betul-betul bisa memilih mana yang paling bagus untuk bisa dimasukkan ke dalam essay maupun motivation letter. jadi kamu harus bisa menyaring mana deskripsi atau cerita yang relevan dan mana yang tidak relevan, mana yang bagus dan mana yang mana yang tidak.
jelaskan dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami. itu bukan pekerjaan yang mudah. Kamu juga perlu waktu untuk membuat draft, mengedit, merevisi, mengevaluasi, baca lagi, dan seterusnya.
hindari menyiapkan essay maupun motivation letter itu dalam satu malam.
nggak mungkin bagus hasilnya.
Kamu harus persiapkan berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan sebelum kamu mendaftar beasiswa supaya kamu betul-betul mendapatkan saripati yang paling bagus dari cerita maupun deskripsi yang akan kamu masukkan ke dalam essay maupun ke dalam motivation letter.
5 - Surat Rekomendasi Beasiswa Kuliah
Persiapan mendapatkan beasiswa kuliah selanjutnya adalah recommendation letter atau surat rekomendasi beasiswa.
recommendation letter ini isinya menjelaskan apa kekurangan dan kelebihan kamu menurut orang lain. kamu bisa minta recommendation letter ke mantan dosen kamu atau ke mantan atasan, atau ke public figure.
tokoh-tokoh yang kira-kira mereka mengenal kamu. recommendation letter juga bisa kamu siapkan sejak jauh-jauh hari. jadi nggak harus menunggu sampai beasiswa itu dibuka, baru kamu kelabakan nyari recommendation letter.
siapkan sejak awal, hubungi orang-orang yang mau kamu mintain surat rekomendasi itu, supaya mereka juga punya waktu. kamu nanti nggak maksa-maksa mereka supaya segera menandatangani surat rekomendasi beasiswa kamu. Inilah pentingnya relasi. Nggak bisa dibangun dalam satu hari.
recommendation letter ini menurut saya urgensinya sebenernya lebih rendah daripada motivation letter. artinya, bagi pemberi beasiswa itu akan lebih penting isi motivation letter karena motivation letter itu kamu sendiri yang nulis.
sementara kalau recommendation letter itu orang lain yang menulis. Jadi mereka kepingin lihat seperti apa motivasi kamu, seperti apa tulisan yang asli dari kamu. Nah recommendation letter itu menjadi penting ketika kamu punya kualifikasi yang sama dibandingkan dengan kandidat lain.
Jadi persyaratan-persyaratan sudah kamu penuhi, kemudian kamu punya motivation letter yang bagus yang setara dengan kandidat lain. Nah kalau itu semuanya sama, nanti akan dilihat siapa yang ngasih rekomendasi kamu.
ini terutama untuk mendaftar ke kampus ya, bukan untuk pendaftar beasiswa kalau beasiswa, rekomendasi dari siapa aja itu biasanya sama, tapi kalau untuk mendaftar ke kampus apalagi kampus-kampus top, kampus-kampus besar itu biasanya ini pengaruh.
Tapi tadi ya, kamu sudah memenuhi semua kualifikasi sudah memenuhi semua syarat, skor kamu sama dengan kandidat yang lain, maka nanti akan dilihat siapa yang merekomendasikan kamu untuk masuk di kampus itu.
kampus-kampus besar yang pendaftarnya banyak dan bagus-bagus, biasanya akan sangat memperhatikan hal ini, karena mereka sudah mendapatkan pendaftar-pendaftar yang kualitasnya kurang lebih sama, jadi yang mereka cari adalah popularitas .
Siapa yang mendapatkan "endorse" atau rekomendasi dari orang-orang yang ternama, itu yang biasanya akan diambil. Jadi kalau kamu daftar ke kampus-kampus top, cobalah mencari rekomendasi dari public figure, orang-orang yang dikenal, dari pejabat, dari politisi, dari artis.
Itulah yang nanti akan menjadi salah satu faktor yang dilihat oleh kampus-kampus yang memang sudah populer jadi ketika kamu sudah punya kualifikasi yang sama dengan kandidat yang lainnya, sudah memenuhi semua persyaratan yang diminta disitulah surat rekomendasi punya peranan penting.
kalau kamu dapat surat rekomendasi dari seorang Presiden misalnya maka kemungkinan besar kampus itu akan pilih kamu, dibandingkan dengan kandidat lain yang misalnya surat rekomendasi nya hanya dari seorang manajer.
6 - Membuat CV Beasiswa Kuliah
point keenam yang harus kamu siapkan untuk mendapatkan beasiswa dalam negeri maupun luar negeri adalah menyiapkan CV beasiswa atau daftar riwayat hidup. Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk membuat CV beasiswa adalah menyiapkan data.
baik itu nanti CV-nya diisikan secara online di aplikasi beasiswa maupun CV-nya dilampirkan dalam bentuk file tersendiri, kamu butuh data. Tips dari saya, utamakan menampilkan data-data yang relevan dan terkait dengan pendidikan atau beasiswa yang akan kamu ambil.
jadi jangan cuman ngikutin template template CV yang standar, yang banyak beredar di internet. kamu harus sesuaikan dengan profil beasiswa atau kampus yang mau kamu ambil. dan Saran saya, Buatlah CV dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris atau bahasa asing.
CV atau daftar riwayat hidup juga kamu bisa siapkan jauh-jauh hari, nggak perlu nunggu sampai pembukaan beasiswa, kamu sudah bisa bikin CV kamu sendiri.
7 - Mencari LoA (Letter of Acceptance)
Kita teruskan poin berikutnya yang harus kamu siapkan untuk mendapatkan beasiswa kuliah. yang nomor 7 yaitu kamu harus mulai berburu LoA atau Letter of Acceptance.
saya sering banget mendapat pertanyaan sebenernya nyari beasiswa dulu atau nyari LoA dulu?
beasiswa dulu atau kampusnya dulu?
Saran saya minimal bareng-bareng, cari beasiswa dan cari LoA itu bareng-bareng, kalau bisa bahkan cari LoA-nya dulu, kenapa? Karena yang namanya LoA itu nanti bisa ditunda intake-nya atau ditunda mulainya.
kalau kamu sudah dapat LoA, diterima di sebuah kampus, itu bisa masuk tahun ini bisa masuk semester berikutnya, bisa masuk tahun depan.
itu kita bisa minta ditunda, daripada nanti kamu sudah dapat beasiswa kamu nggak dapet LoA dan beasiswa kamu bisa hangus untuk berburu LoA tidak ada cara lain kamu harus mencari informasi di kampus yang akan kamu tuju.
kamu buka websitenya, persyaratannya apa untuk kamu bisa mendaftar di kampus itu. setiap kampus akan punya persyaratan dan prosedur yang berbeda-beda untuk mendapatkan LoA.
perkuliahan jenjang S1, S2, dan S3 juga proses untuk mendapatkan LoA-nya itu berbeda-beda.
prosedur-prosedur seperti ini nggak bisa di-generalisir. pastikan baca semua prosedurnya. Seperti apa di kampus yang mau kamu ambil.
8 - Wawancara Beasiswa Kuliah
sekarang pohon yang ke-8, poin yang sangat menentukan kelulusan kamu dalam mendaftar beasiswa adalah wawancara.
biasanya wawancara adalah tahap kedua setelah kamu lulus seleksi administrasi atau berkas-berkas biasiswa. Nah kalau kamu sudah lulus seleksi administrasi.
Nanti di tahap wawancara sebenarnya sudah lebih mudah, karena tidak banyak hal yang harus kamu siapkan.
wawancara umumnya adalah untuk mengkonfirmasi kembali apa-apa yang sudah kamu Submit pada saat seleksi administrasi.
Membahas Essay
Yang paling utama adalah untuk mendiskusikan essay yang sudah kamu tulis. Makanya tadi kita garis bawahi betul bahwa saat seleksi administrasi, mengumpulkan essay itu jangan sembarangan.
karena essay ini yang nanti akan menjadi nyawa ketika kamu wawancara itu. Essay akan menjadi "produk jualanmu".
Yang pertama si pewawancara tentu akan memastikan essay ini tulisan kamu apa bukan?
Emangnya ada essay yang ditulis orang lain? BANYAK!
Pendaftar beasiswa yang ternyata essay-nya dibuatkan oleh orang lain. essay yang tidak dibikin sama dia sendiri, nanti kamu akan kerepotan sendiri ketika nanti ditanya atau dicecar pada saat wawancara.
Jadi kamu harus membuat essay yang otentik supaya kamu nggak terjebak pada saat wawancara.
umumnya pada saat wawancara kamu akan berhadapan dengan dua pihak yaitu pewawancara yang akan menanyakan kamu untuk perihal akademik dan pewawancara yang akan memindahkan kamu untuk urusan non-akademik.
wawancara akademik umumnya akan menanyakan tentang pilihan jurusan kamu, kemudian rencana riset kamu, pilihan kampus dan sebagainya.
sementara wawancara non-akademik, biasanya adalah psikolog, itu akan menanyakan hal-hal diluar pendidikan, misalnya bagaimana dukungan orang tua kamu? kemudian apa motivasi kamu? kalau kamu yang mau kuliah di luar negeri ditanya: apa persiapan kamu untuk hidup di luar negeri? kamu mau bawa keluarga apa nggak?
pertanyaan-pertanyaan yang bukan akademik, tapi masih ada hubungannya dengan persiapan untuk kamu kuliah. Bahkan tidak menutup kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang di luar kuliah dan akademik. Tergantung yang mewawancarai.
Latihan Wawancara
Nah untuk tips wawancara beasiswa kuliah sebaiknya harus melakukan latihan wawancara. jadi interview bohongan atau interview latihan dengan teman kamu sendiri, dengan orang yang kamu kenal. Latihan menjawab, menata bahasa dan mengatasi gugup.
Syukur-syukur temannya juga mau daftar beasiswa. Jadi bisa saling gantian posisi: pewawancara dan yang diwawancarai. Kondisinya disesuaikan seperti wawancara gitu ya, hadap-hadapan kamu jadi pewawancara, nanti dia jadi pendaftarnya nanti dibalik, dia jadi pendaftar beasiswa kamu jadi pewawancara.
kira-kira kalau diwawancara nanti kamu ditanya apa supaya kamu sudah bisa siapkan jawabannya dan lebih penting lagi buat kamu yang mau kuliah di luar negeri umumnya wawancara akan dilakukan dalam bahasa Inggris. Jadi kamu juga harus berlatih bagaimana menjawab wawancara dalam bahasa Inggris.
Penutup
Itu tadi 8 hal persiapan mendapatkan beasiswa dalam negeri maupun luar negeri. Semoga cara mendapatkan beasiswa kuliah dalam negeri maupun beasiswa kuliah luar ini dapat bermanfaat ya..!
0 Response to "Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah Dalam Negeri & Luar Negeri"
Posting Komentar
Jika ada pertanyaan/masukan, silakan tulis di kolom komentar.
Klik centang "beri tahu saya" untuk mendapatkan notifikasi balasan.
Terima kasih!